Kalau Bicara Dahulukan Logika Dari Emossional

Ruhut Minta Maaf, Senin,1 Juni 2009 sembilan bertita top mertro TV.

Menyimak kejadian, sebagai orang yang bukan berkecimpung dibidang politik dan jika yang bicara adalah si Ruhut raja minyak dari medan, saya kira tidak perlu minta maaf. Persoalannya adalah karena dia tim sukses partai demokrat dalam mendukung SBY BERBUDI.
Dalam kapasitas ini pantas... dia mengucapkan kata minta maaf tersebut. Persolaan tidak cukup selesai dengan mintamaaf saja, tapi ini persolan mendekati pilpres. Kalau Ruhut bisa mengucapkan dia adalah manusia biasa .... la apalagi masyarakat yang memang hari masyarakat biasa.
Jadi Hemat saya Ruhut tidak perlu minta maaf, karena saya dengar itu adalah pembelaan, dalam rapat tersebut. tapi yang perlu di garis bawahi.
Apa yang diucapkan oleh timsukses tesebut mempunyai bias yang sangat besar dalam masayarakat.
saya berharap dan masyarakat Idonesia, kita semua berharap, pemilu ini tidak dilandasi rasa kebencia terhadap masa lalu, Yang menimbulkan emossional, atau tidak menggunakan segala cara untuk menanga atau untuk menjatuhkan orang lain.
Kita rakyat, kita harus bangga dengan politisi kita yang bisa mengghargai, semua golongan di negeri ini. La ...kita inikan secara toritorial dan sejarah mengatakan ini milik bangsa kita namun yang hakikikan semua manusia di bumikan harus kita hormati, karena ini adalah milik Allah pencipta alam semesta.

Pesan kami pada politisi adalah....
ajari kami berbicara yang santun karena kami rakya
ajari kami berpolitik yang santun karena kami rakyat yang bisa memilih
dan kami akan memilih orang bisa bicara yang santun siapapun orangnya....

Bagaimana dengan pendapat teman-teman yang membaca tulisan ini tolong direspon dong....
kita orang terbuka kok.....he..he..

0 komentar: